Oleh-oleh Cerita Lucu dari Libya

Cerita ini saya dapatkan “aseli” di Libya, saat saya masih sekolah disana.

Alkisah, terdapat dua orang mahasiswa Al-Azhar, Mesir yang sangat akrab. Yang satu bernama Umar yang asli penduduk Kairo, serta satunya lagi Zaid dari Iskandaria.

Suatu ketika, setelah ujian akhir tahun (atau yang biasa dikenal dengan istilah Imtihan Daur Awwal) selesai, si Zaid menemui Umar untuk berpamitan pulang kampung ke Iskandaria sembari menunggu hasil nilai ujian tersebut diumumkan.

”Kawan!”, kata Zaid membuka percakapan. ”Saya akan pulang kampung besok lusa insya Allah. Nanti pada saat hasil ujian telah diumumkan bulan depan, tolong kabari saya nilai ujian saya melalui surat segera ya..!.”

”Baiklah.”, sambut Umar dengan senang hati.

”Namun, ingat Umar”, timpal Zaid, ”Saya merasa kurang yakin dengan satu atau dua mata kuliah ujian kemaren. Tolong jika ada satu mata kuliah saya yang gagal (rasib) beritahulah saya dalam surat itu nanti dengan menggunakan isyarat atau kode kalimat ”Muhammadun yusallimu ’alaika” محمد يسلم عليك . Adapun jika mata kuliah yang gagal ada dua, maka tolong tulis saja ”Muhammadani yusallimaani alaika” محمدان يسلمان عليك. Saya memintamu demikian karena saya tidak ingin hal itu diketahui orangtua saya. Saya khawatir kegagalan itu akan membebani mereka jika mereka tahu!.”

Alkisah lagi, singkat cerita Zaid pulang ke kampungnya di Iskandaria dan berlalulah tiga minggu sampai tiba saat pemgumuman hasil ujian di Kampus. Bergegas Umar mengirimkan surat pemberitahuan sebagaimana diminta Zaid.

Saat menerima surat dari Umar, Zaid-pun dag-dig-dug dan harap-harap cemas ingin segera mengetahui hasil ujiannya. Saat ia membuka surat tersebut, ternyata apa yang dia baca…??? Ternyata, dalam surat tersebut yang tertulis adalah kalimat : “Ummatu Muhammadin yusallimuuna a’alaika!”. أمة محمد يسلمون عليك

Leave a comment